Tuesday, July 28, 2009

SENGON MENJANJIKAN KEUNTUNGAN BERLIPAT GANDA

Tanaman Sengon (Albazia Falcata varietas Solomon)

Seandainya Anda menyimpan uang di bank sebesar Rp. 5 juta dengan bunga 10%/tahun maka dalam 7 tahun uang Anda menjadi Rp. 9.7 juta, karena bunga berbunga.
Seandainya uang yang Rp. 5 juta itu diinvestasikan dengan menanam tanaman sengon/albasia virietas Solomon maka uang itu akan menjadi Rp. 765 juta atau 2100%/tahun.

Dengan modal Rp. 5 juta, dapat menanam tanaman sengon sebanyak 1000 batang dengan jarak tanam 3m x 3m.

Pada tahun ke-3 sudah dapat dipanen berupa kayu sengon dengan melakukan penjarangan sebanyak 500 pohon (50%).
Hasil penjarangan ini dapat dijual dengan harga Rp. 500.000/m3, sehingga kita peroleh Rp. 62.500.000. Baru tahun ketiga modal sudah kembali berlipat-lipat sebanyak 12 kali lipat.
Sisanya dibiarkan tumbuh sampai berumur 7 tahun. Setelah penjarangan jarak tanaman pohon sengon menjadi 6m x 6m, pertumbuhan tanaman sengon menjadi sangat cepat.

Sumber : Tabloid Sinar Tani

2 comments:

Anonymous said...

Jabon alternatif pengganti sengon

BATANG- Warga Desa Sangubanyu, Kecamatan Bawang, Batang kini mulai mengembangkan tanaman jenis baru yakni tanaman jabon. Tanaman ini digunakan sebagai alternatif pengganti sengon yang sering terkena penyakit karat tumor dan ulat kantong yang sulit diatasi. Pengembangan tanaman ini dilakukan di atas lahan desa seluas 5 hektar, dan telah berjalan sejak dua tahun terakhir. Menurut Krishnadi Pryana, Direktur Umum PT Sekawan Sumber Sejahtera, Temanggung yang mempelopori penanaman tanaman alternatif tersebut, mengatakan bahwa tanaman ini bisa hidup dii ketinggian 10-1300 m dari permukaan laut, dan bisa hidup di segala lapisan tanah.

“Tanaman ini mempunyai sifat menggugurkan daun sendiri sehingga tanpa pemangkasan, serta memiliki kecepatan tumbuh. Tanaman ini sangat bagus digunakan sebagai kayu lapis, vinir, konstruksi ringan, kertas dan mebel,” katanya.

Dia juga mengatakan, kayu ini memiliki tekstur halus mirip kayu pinus dengan warna putih kekuning-kuningan. Tanaman ini diyakini tahan hama karat tumor dan ulat kantong.

Bahkan menurutnya, dari uji coba di lahan Kalimantan pada usia 3 tahun diameternya mencapai 30 cm, dan tinggi 13 meter.

Prospektif
Dia juga menambahkan dari satu hektar tanaman jabon bisa ditanamni sekitar 800-1.000 batang tanaman jabon, dengan hasil antara 300-400 meter kubik.

Saat ini harga kayu jabon diameter 30 cm di atas Rp 1 juta, maka diperkirakan dalam 5 tahun keuntungan yang dapat dicapai sekitar Rp 300-400 juta.

“Saat ini kebutuhan kayu sangat meningkat, apalagi kayu alam dan tebangan baru bisa memenuhi 55 persen kebutuhan industri. Dan jabon sangat layak dikembangkan karena cepat tumbuh dengan kualitas bagus,” ujarnya.

Dalam acara penamanan itu, Kades Sangubanyu, Supriyanto didampingi pihak investor, Dewi Setyanto mengatakan sangat mendukung pengembangan jabon.

Masyarakat juga bisa bersyukur lantaran ada terobosan tanaman pengganti sengon yang tidak rentan terkena hama.

Sementara Dwi Setyanto mengatakan bahwa pihaknya telah menanam hampir 70 hektar jabon di Kabupaten Kendal dan Batang, dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Kami juga membuka konsultasi tentang tanaman ini dan siap menampung penjualan kayu,” katanya.

dwi setyanto
konsultan,market,investor,konsultan jabon resmi
hp.085226662303

http://www.wawasandigital.com/index.php?option=com_content&task=view&id=37080&Itemid=34

H. Warsito said...

Kami saat ini sedang mencoba untuk menanam jabon. memang dari segi pertumbuhan tanaman sangat cepat.
tetapi untuk penjualan hasil panen kami belum tahu prospeknya.
karena semua industri pengolahan kayu di temanggung dan wonosobo untuk ekspor berbahan baku sengon.
Dan untuk saat ini usaha kebin sengon masih menjanjikan karena penjualan hasil panen yg mudah.